1. Model
Proses Pengambilan Keputusan
Ada banyak cara untuk mengambil keputusan, dalam hal ini di klasifikasi berdasarkan bentuk model:
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu di bicarakan juga.
2. Tipe Tipe Proses Pengambilan Keputusan
Ada banyak cara untuk mengambil keputusan, dalam hal ini di klasifikasi berdasarkan bentuk model:
1. Tujuanya : model latihan , model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang kesehatan,dan sebagainya.
3. Tingkatkanya : model tingkat manejemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan rasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya
4. ciri waktunya : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan sebagainya.
6. Pengembangan analitik : tingkat dimana matematika perlu digunakan.
7. Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan sebagainya.
8. Formalisasi : model mengenai dimana interaksi itu telah digunakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu di bicarakan juga.
2. Tipe Tipe Proses Pengambilan Keputusan
Tipe
Pengambilan adalah tindakan manejemen dalam penelitian alternatif untuk
mencapai sasaran. Keputusannya di bagi 3 tipe :
1.
Keputusan terprogram : keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat
di program keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manejemen
tingkat bawah.
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
2. keputusan setengah terprogram : keputusan yang sebagian dapat diprogram sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagaian tidak terstruktur.
3. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manejemen tingkat atas informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit
usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen
ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
1.Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah.
2.Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3.Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang
relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
1.Motivasi merupakan suatu dorongan
yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
2.Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
5.Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
4. Pembelian
Struktur keputusan membeli
penting karena sesudah menentukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk
tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada
tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen :
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan
uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian.
2. keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan
bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya).
3. keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil.
4. keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (
termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan
dibeli.
6. keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan
uang/kesempatan tersedia).
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya.
5. Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat
diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
1. Merancang sebuah strategi pemasaran yang baik
2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.
Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi
saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di
hari raya tersebut.
3. Pemasaran sosial (social marketing) yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam
menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan
efektif. Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen yaitu
:
1. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali
secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya.
2. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan
metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu
sosiologi.
3. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan
memberikan pemahaman atas perilaku konsumen serta strategi marketing dari sudut
pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja
menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang
dihadapi perusahaan tersebut.
Source: http://dyahekawulandari.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar