NAMA : RAST FIRAN
NPM : 19211003
KELAS : 3EA21
TUGAS
KE 7 & 8
PENALARAN DEDUKTIF
MENARIK SIMPULAN SECARA LANGSUNG
• Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Faktor-faktor penalaran deduktif:
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
Contoh:
Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
Sokrates adalah manusia. (premis minor)
Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)
Faktor-faktor penalaran deduktif:
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
Contoh:
Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
Sokrates adalah manusia. (premis minor)
Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)
• Menarik
simpulan secara langsung
Penarikan
secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua
serangga bernafas melalui trakea. ( premis )
- Semua
yang bernafas melalui trakea adalah serangga. ( simpulan )
• Menarik
simpulan secara tidak langsung
Penarikan
ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum,
sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus.
Contoh :
Silogisme
Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi, yaitu :
- Premis
umum : premis mayor ( My )
- Premis
khusus : premis minor ( Mn )
- Premis
simpulan : premis kesimpulan ( K )
•
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari
dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Jenis-jenis
Silogisme
Berdasarkan
bentuknya, silogisme terdiri dari;
1.
Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan
premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di
antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Bunga teratai adalah tumbuhan (premis minor).
∴ Bunga
teratai membutuhkan air (Konklusi)
2.
Silogisme Hipotesis
Argumen
yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya
adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent
atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidak
memiliki premis mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu
mengandung term predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung
term subyek pada konklusi.
Contoh:
Jika hujan, pelangi akan muncul (mayor).
Sekarang pelangi telah muncul (minor).
∴
Hujan telah turun (konklusi)
Silogisme Hipotesis adalah jenis
silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis
minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi
4 macam , yaiu :
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Kaidah silogisme hipotesis
Mengambil konklusi dari silogisme
hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang
penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya
merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan
dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
Kebenaran hukum di atas menjadi
jelas dengan penyelidikan
berikut:
berikut:
Bila terjadi peperangan harga
bahan makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana)
Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya
Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.( benar = terlaksana)
Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya
Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan makanan tidak
membubung tinggi (tidak sah = salah)
Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
3 silogisme alternatif
Jenis silogisme yang ketiga adalah
silogisme alternatif atau disebut juga silogisme disjungtif. Silogisme ini
dinamakan demikian, karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi
alternatif, yaitu proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau
pilihan-pilihan. Sebaliknya proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang
menerima atau menolak salah satu alternatifnya. Konklusi silogisme ini
tergantung dari premis minornya; kalau premis minornya menerima satu
alternatif, maka alternatif lainnya ditolak; kalau premis minornya menolak satu
alternatif, maka alternatif lainnya diterima dalam konklusi.
Contoh
My : Nenek susi berada di Bandung atau woniosobo.
Mn : Nenek Susi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Susi tidak berada di wonosobo.
My : Nenek susi berada di Bandung atau woniosobo.
Mn : Nenek Susi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Susi tidak berada di wonosobo.
My : Nenek Susi berada di Bandung
atau wonosobo.
Mn : Nenek Susi tidak berada di wonosobo.
K : Jadi, Nenek Susi berada di Bandung.
Mn : Nenek Susi tidak berada di wonosobo.
K : Jadi, Nenek Susi berada di Bandung.
kaidah Silogisme alternatif
1. Silogisme alternatif dalam arti
sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya
valid, seperti :
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata berbaju putih.
Jadi ia bukan tidak berbaju putih.
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata ia tidak berbaju putih.
Jadi ia berbaju non-putih.
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata berbaju putih.
Jadi ia bukan tidak berbaju putih.
Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata ia tidak berbaju putih.
Jadi ia berbaju non-putih.
2. Silogisme alternatif dalam arti
luas, kebenaran koi adalah sebagai berikut:
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar), seperti:
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah guru.
Jadi bukan pelaut
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah pelaut.
Jadi bukan guru
b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah), seperti:
Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Budi menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa j’adi ia seorang pedagang).
a. Bila premis minor mengakui salah satu alterna konklusinya sah (benar), seperti:
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah guru.
Jadi bukan pelaut
Budi menjadi guru atau pelaut.
la adalah pelaut.
Jadi bukan guru
b. Bila premis minor mengingkari salah satu a konklusinya tidak sah (salah), seperti:
Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya.
Ternyata tidak lari ke Yogya.
Jadi ia lari ke Solo. (Bisa jadi ia lari ke kota lain).
Budi menjadi guru atau pelaut.
Ternyata ia bukan pelaut.
Jadi ia guru. (Bisa j’adi ia seorang pedagang).
4 Entimen
Entimem adalah silogisme yang
dipersingkat. Disaat tertentu orang ingin mengemukakan sesuatu hal secara
praktis dan tepat sasaranBentuk semacam ini dinamakan entimem (dari enthymeme,
Yunani. Lebih jauh kata itu berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti
‘simpan dalam ingatan’). Dalam tulisan-tulisan bentuk ilmiah yang dipergunakan,
dan bukan bentuk formal seperti silogisme.
Contoh :
PU : Jika bachdim tidak menikah
cepat, Irfan akan dimarahi fadillah
PK :bachdim mau menikah cepat.
K : bachdim tidak dimarahi
fadillah.
Entimem : Irfan tidak dimarahi
Kartika karena Irfan mau menikah cepat
Contoh :
PU : Semua orang ingin sukses
harus belajar dan berdoa
PK : Lita ingin sukses
K : Lita harus belajar dan berdoa
Rumus Silogisme Entinem : C = B
karena C = A
3.
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek Encas berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Encas berada di Bandung.
∴
Jadi, Nenek Encas tidak berada di Bogor.
• Entimen
Entimen
adalah silogisme yang diperpendek. Silogisme ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan kesimpulan.
Contoh entimen:
Dia
menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah
memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Rantai Deduksi
Penalaran
yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem. Orang tidak
berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula berupa merangkaikan
beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk yang informal.
Contoh :
a. Semua plecing kangkung pedas rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi plecing
kangkung.
Sebab itu, plecing kangkung ini juga
pasti pedas rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan makanan yang
pedas rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah plecing kangkung pedas.
Sebab itu, saya tidak suka plecing
kangkung ini. (deduksi)
Saya tidak suka makan apa saja, yang
tidak saya senangi (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka makanan ini.
Sebab itu saya tidak memakannya.
(deduksi)
b. Semua jamu pahit rasanya. (hasil
generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi jamu.
Sebab itu, jamu ini juga pasti pahit
rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan minuman yang
pahit rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah jamu pahit.
Sebab itu, saya tidak suka jamu ini.
(deduksi)
Saya tidak suka minum apa saja, yang
tidak saya senangi (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka minuman ini.
Sebab itu saya tidak meminumnya.
(deduksi)
TUGAS
KE 8
CONTOH KALIMAT DEDUKSI TIDAK
LANGSUNG
SILOGISME KATEGORIAL
Contoh :
Semua sarjana ekonomi pandai dalam akuntansi
Egi adalah sarjana ekonomi
Jadi, Egi pandai dalam akuntansi
SILOGISME HIPOTESA
Contoh :
Jika air dimasukkan ke dalam kulkas akan menjadi dingin
Air dimasukkan ke dalam kulkas sehingga menjadi dingin
Jadi, jika air tidak dimasukan ke dalam kulkas maka air tidak akan menjadi dingin
SILOGISME ALTERNATIF
Contoh :
Pak Budi adalah petani atau nelayan?
Pak Budi adalah seorang petani
Jad, Pak Budi bukan seorang nelayan
ENTIMEM
Contoh :
Semua penyanyi bersuara merdu
Rossa adalah seorang penyanyi
Jadi, Rossa memiliki suara yang merdu karena Rossa adalah seorang penyanyi
RANTAI DEDUKSI
Contoh :
Semua tanaman tidak dapat berpindah tempat
Mawar adalah tanaman
Jadi. Mawar tidak dapat berpindah tempat
Anggrek juga tidak dapat berpindah tempat
Tulip juga tidak dapat berpindah tempat
Jadi, Anggrek dan Tulip adalah tanaman sehinga tidak dapat berpindah tempat
1.Semua orang tua adalah penyayang anak
Ayah adalah orang tua
Jadi ayah penyayang anak
2.Semua boa adalah bulat
Bulat adalah bola
Jadi bola adalah bulat
3.Jika kayu digergaji kayu patah
Kayu digergaji
Jika kayu tidakdigergaji, kayu tidak patah
Kayu tidak digergaji
Jadi kayu tidak patah
4.Jika lilin menyala ditiup lilin menyala mati
Lilin menyala ditiup
Jika lilin menyala tidak ditiup, lilin menyala tidak mati
Lilin menyala tidak ditiup
Jadi lilin menyala tidak mati
5.Semua miras adalah berakohol
Tidak satupun miras yang tak berakohol
Tidak satupun yang berakohol adalah miras
6.Semua penyakit adalah tidak enak
Tidak satupun penyakit yang tak enak
Tidak satupun yang tak enak adalah penyakit
Contoh :
Semua sarjana ekonomi pandai dalam akuntansi
Egi adalah sarjana ekonomi
Jadi, Egi pandai dalam akuntansi
SILOGISME HIPOTESA
Contoh :
Jika air dimasukkan ke dalam kulkas akan menjadi dingin
Air dimasukkan ke dalam kulkas sehingga menjadi dingin
Jadi, jika air tidak dimasukan ke dalam kulkas maka air tidak akan menjadi dingin
SILOGISME ALTERNATIF
Contoh :
Pak Budi adalah petani atau nelayan?
Pak Budi adalah seorang petani
Jad, Pak Budi bukan seorang nelayan
ENTIMEM
Contoh :
Semua penyanyi bersuara merdu
Rossa adalah seorang penyanyi
Jadi, Rossa memiliki suara yang merdu karena Rossa adalah seorang penyanyi
RANTAI DEDUKSI
Contoh :
Semua tanaman tidak dapat berpindah tempat
Mawar adalah tanaman
Jadi. Mawar tidak dapat berpindah tempat
Anggrek juga tidak dapat berpindah tempat
Tulip juga tidak dapat berpindah tempat
Jadi, Anggrek dan Tulip adalah tanaman sehinga tidak dapat berpindah tempat
1.Semua orang tua adalah penyayang anak
Ayah adalah orang tua
Jadi ayah penyayang anak
2.Semua boa adalah bulat
Bulat adalah bola
Jadi bola adalah bulat
3.Jika kayu digergaji kayu patah
Kayu digergaji
Jika kayu tidakdigergaji, kayu tidak patah
Kayu tidak digergaji
Jadi kayu tidak patah
4.Jika lilin menyala ditiup lilin menyala mati
Lilin menyala ditiup
Jika lilin menyala tidak ditiup, lilin menyala tidak mati
Lilin menyala tidak ditiup
Jadi lilin menyala tidak mati
5.Semua miras adalah berakohol
Tidak satupun miras yang tak berakohol
Tidak satupun yang berakohol adalah miras
6.Semua penyakit adalah tidak enak
Tidak satupun penyakit yang tak enak
Tidak satupun yang tak enak adalah penyakit